Indonesia menunjukkan ketertarikan dalam mengembangkan potensi untuk menjadi produsen mobil listrik Nasional. Menteri Koordinator bida Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Geely untuk bekerja sama dalam pengembangan Mobil Listrik Nasional.Beliau mengatakan dari sepuluh besar merek mobil listrik terlaris dunia, Salah satu yang berminat adalah Geely Auto Group dari China. Bahkan, pabrikan nomor tiga terbesar di China itu membuka peluang untuk menjalin kerja sama membuat produk kendaraan listrik lokal. Di mana, seluruh aktivitas dari studi dan pengembangan sampai produksinya, dilakukan oleh orang Indonesia.

“Geely ialah pabrikan mobil listrik nomor tiga (di China). Kami sudah lihat tempatnya pas kemarin datang (kunjungan kerja),” katanya Luhut dalam acara Seminar Nasional IKAXA 2023 di Jakarta, Kamis (14/9/2023). “Lalu saya tawarkan, ‘eh kamu mau gak bikin di Indonesia tapi jadi merek Indonesia? Tapi penelitiannya dengan Indonesia’. Dia bilang mau. Kapan lagi kita punya mobil Indonesia,” ujar Luhut. Mobil listrik nasional ini nanti akan dikembangkan dan digarap di dalam negeri, dengan melibatkan orang-orang ahli termasuk akademik di Indonesia, mulai dari UI, UGM, ITB dan lainnya. Sebagai gantinya, Indonesia akan menyuplai nikel ore sebagai bahan baku utama pada baterai kendaraan listrik ke Geely. Hanya saja, ia belum bisa mengungkapkan lebih jauh terkait soal rencana kerja sama itu.
Geely merupakan merek mobil asal Tiongkok yang telah berdiri sejak tahun 1997 ini memang tak seperti dulu lagi. Geely Auto Group kini jadi perusahaan otomotif yang masuk tiga besar di China dan tidak bisa dipandang sebelah mata lagi, karena benar-benar maju.
Padahal jika melihat ke belakang, pada tahun 1986 Geely bukanlah sebuah perusahaan mobil, melainkan dikenal jadi pembuat aksesoris pendingin dan kulkas. Hanya saja Geely memang berinovasi dengan menghadirkan berbagai hal baru, hingga akhirnya strategi mereka benar-benar berubah haluan.

Geely sendiri bukan merek otomotif baru di pasar dalam negeri. Mereka sempat mencoba peruntungan di Indonesia untuk kali pertama pada tahun 2006 bersama PT IGC International. Geely masuk pasar otomotif nasional dengan 100 persen kepemilikan saham Zhejiang Geely Holding Group Co., Ltd. produk unggulannya yaitu Sedan MK dan Hatchback M2 dengan harga antara Rp120 juta sampai Rp150 jutaan on the road Jakarta dengan total penjualan 1.022 unit di tahun 2011. Produk Geely yang dijual di Indonesia berstatus Completely Knock Down (CKD), dimana untuk proses perakitannya dilakukan di pabrik milik Astra, yaitu Gaya Motor, yang berlokasi di Sunter, Jakarta.
Tetapi tidak berselang lama, penjualan Gely mulai menurun sehingga GMI diakuisisi oleh perusahaan lokal Auto Mandiri dengan kepemilikan 70 persen. Sayangnya, perpindahan kepemilikan itu tidak dibarengi dengan performa penjualan Geely. Terus merosot sejak 2013, Geely akhirnya gulung tikar sekitar tahun 2016.

Saat ini Geely sudah melakukkan kerjasama dengan beberapa produsen mobil antara lain, Volvo, Proton dan Polestar yang sukses di pasaran. Menarik dinantikan bagaimana kelanjutan kerjasama pemerintah dengan Geely ini? Dan jika kerjasama ini terwujud, bagaimana rupanya ya?