Semarak IMDIA Factory Visit Surabaya 2025 : Menyambungkan Inovasi, Menguatkan Kolaborasi

IMDIA melaksanakan program Factory Visit 2025 ke wilayah timur jawa dengan mengunjungi beberapa perusahaan di Surabaya dan sekitarnya.

Program ini dilaksanakan pada 16-19 Juli 2025 dengan berbagai rangkaian acara. Diikuti oleh 22 peserta, program ini diawali dengan kunjungan ke salah satu pameran manufaktur terbesar di Jawa Timur yaitu Manufacturing Surabaya. Rombongan berkumpul di titik awal yaitu Bandara Halim Perdana Kusuma kemudian langsung bertolak ke Bandara Juanda Surabaya. Sesampainya di Bandara Juanda, rombongan berkumpul dengan beberapa peserta lain yang melakukan perjalanan dengan penerbangan yang berbeda maupun melalui jalur darat. Hari pertama pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh PT. Yamazen Indonesia dengan menyiapkan bus dalam proses penjemputan dari bandara menuju ke acara pertama yaitu kunjungan Pameran Manufacturing Surabaya. Manufacturing Surabaya 2025 ini merupakan pameran reguler dengan skala internasional yang menghadirkan exhibitor tidak hanya lokal, tetapi juga dari luar negeri. Manufacturing Surabaya adalah pameran tahunan yang sangat terfokus pada Mesin, Peralatan, Material, dan Layanan Manufaktur, yang telah sukses diselenggarakan selama lebih dari satu dekade. Acara ini memberikan kesempatan yang sempurna untuk bertemu langsung dengan calon klien yang secara aktif mencari pemasok.Hal ini yang menjadikan kunjungan pameran sebagai salah satu acara dalam acara Factory Visit 2025 kali ini.

Hari kedua rombongan bersiap di pagi hari untuk mengunjungi beberapa perusahaan yang sudah dikonfirmasi oleh IMDIA agar bisa dikunjungi. Kunjungan pertama di hari kedua ini adalah PT. Saka Agung Karya Abadi. PT. Saka Agung Karya Abadi yang lebih dikenal dengan Saka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang lighting dengan memproduksi Luminer, Box Panel dan Cable Tray. PT. Saka merupakan supplier dari brand Panasonic, Phillips dan beberapa brand ternama lainnya. Uniknya, selain menjadi supplier dari perusahaan yang tadi disebutkan, PT. Saka juga menerima order berdasarkan project terkait lighting, box panel dan cable tray tanpa minimum pemesanan. Karena itu PT. Saka juga mengerjakan project lighting dari beberapa gedung, pabrik hingga rumah sakit.

Setelah mengunjungi PT. Saka, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi PT. Toshin Prima Fine Blanking dan PT. NRZ Prima Gasket. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, tibalah rombongan di PT. Toshin Prima Fine Blanking dan PT. NRZ Prima Gasket yang berlokasi di Jalan Margomulyo. Kedua perusahaan tersebut merupakan bagian dari Indoprima Grup yang sudah berdiri lebih dari 66 tahun yang lalu. PT. Toshin Prima Fine Blanking merupakan perusahaan joint venture dengan perusahaan Jepang bernama Toshin Co.,Ltd. yang bisnis utamanya adalah memproduksi part manufactur otomotif khususnya fine blanking, rotor sensor dan special press part. Sementara PT. NRZ Prima Gasket yang bergerak dengan lini produksi  terkait Gasket, Wire Mesh, Hook Filter pada Airbag, Heat Cover dan beberapa produk part presisi lainnya dulunya merupakan perusahaan joint venture dengan perusahaan Jepang Nippon Reinz Japan, namun saat ini sudah menjadi milik Indoprima Grup. Saat ini beberapa part yang diproduksia di dua perusahaan Indoprima Grup ini sebagian diekspor ke Jepang. Teknologi hebat yang ditampilkan dari dua perusahaan Indoprima Grup ini saat plant tour menjadi daya tarik bagi para peserta Factory Visit IMDIA 2025 sehingga tidak terasa melebihi waktu yang ditentukan. 

Hari ketiga Factory Visit IMDIA 2025 dilanjutkan dengan kunjungan ke perusahaan Dianbatara Perkasa  sebagai salah satu perusahaan manufaktur suku cadang dan aksesoris sepeda motor. Perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun yang lalu ini terletak di Jalan Raya Sukodono, Sidoarjo berfokus pada pembuatan suku cadang motor khususnya gasket dan produk plastik. Bapak Robert dalam sambutannya kepada para peserta Factory Visit IMDIA 2025 menyampaikan bahwa PT. Dianbatara Perkasa senantiasa melakukan inovasi untuk membuat produk yang bermanfaat bagi konsumen. Secara detail Bapak Robert menyampaikan mengenai beberapa produk yang berada di ruangan saat itu yang merupakan hasil inovasi dari PT. Dianbatara Perkasa, antara lain bagasi tambahan yang berada di bawah stang kemudi motor matic di awal 2008an, bracket tambahan pada motor bebek di tahun 2000an dan windshield. Ide pembuatan produk ini awalnya sebagai aksesoris yang dibuat oleh Dianbatara Perkasa untuk mengoptimalkan fungsi dari sepeda motor yang ada saat itu, dan ternyata diterima dengan baik di pasar. Bahkan, saat ini ketiga produk tersebut sudah dipakai oleh brand-brand sepeda motor sebagai bagian dari kesatuan pembelian sepeda motor, jadi konsumen tidak perlu membeli produk tersebut lagi secara terpisah. Inovasi ini yang menjadikan Dianbatara Perkasa dikenal sebagai perusahaan pembuatan aksesoris sepeda motor dan memiliki merk dagang sendiri yaitu TGP. Produk suku cadang dan aksesoris buatan Dianbatara Perkasa didistribusikan ke toko-toko dalam jangkauannya dan bahkan saat ini memiliki toko online sendiri di e-commerce. Pada saat plant tour para peserta diajak untuk melihat proses pembuatan mold yang dibuat di dalam, hingga proses pembuatan suku cadang seperti spakbor, head cover hingga bagasi tambahan sepeda motor.

Selesai mengunjungi PT. Dianbatara Perkasa, rombongan Factory Visit IMDIA 2025 melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi perusahaan terakhir yang dikunjungi yaitu PT. Indoceria Plastic & Printing. Perusahaan yang dikenal sebagai merk dagang Indoceria, didirikan tahun 2002 sebagai produsen kemasan untuk air mineral (AMDK) di Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam acara penyambutan rombongan, pihak Indoceria menyampaikan seiring berkembangnya permintaan pasar, perusahaan mengembangkan divisi kemasan fleksibel (flexible packaging), melengkapi investasinya dengan teknologi modern seperti mesin rotogravure Rotomac, ekstrusi-laminasi, Illig thermoforming, Husky injection molding, hingga Sidel blow molding. Pada saat kunjungan peserta diajak untuk melihat proses pembuatan material dasar printing dari proses awal. Beberapa mesin yang ditampilkan pun cukup modern dengan kecepatan tinggi dibantu dengan sensor untuk memudahkan operator agar bisa menghasilkan produk terbaik sesuai klasifikasinya.

Factory visit IMDIA 2025 ini merupakan program kunjungan yang cukup beragam, tidak hanya di bidang mold & dies namun juga dengan industri yang berdekatan dengan hasil dari mold & dies seperti lighting hingga plastic packaging. Program ini cukup berhasil dan berharap di tahun depan bisa dilaksanakan program serupa yang bisa membuka wawasan dari anggota IMDIA untuk mengenal lebih dalam lagi terkait industri mold & die dan industri lainnya yang behubungan dengan hasil dari produk mold & dies tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *