Saat ini tengah ramai informasi yang beredar mengenai PT. Sanken yang akan menutup pabriknya pada Juni 2025 nanti. Kementerian Perindustrian membenarkan informasi akan ditutupnya pabrik Sanken yang berlokasi di kawasan MM2100 karena pihak Sanken sudah menginformasikan hal tersebut pada sistem OSS (Online Single Submission) di Kemenperin. Namun PT. Sanken Indonesia yang akan menutup pabriknya tersebut bukanlah pabrik yang memproduksi peralatan elektronik rumah tangga seperti lemari es, showcase, water dispenser, solar water heater, mesin cuci, air conditioner, televisi, rice cooker, fan dan produk-produk rumah tangga lainnya yang bermerk Sanken. Karena perusahaan yang memproduksi peralatan elektronik rumah tangga tersebut namanya adalah PT. Sanken Argawidja, sedangkan pabrik yang akan ditutup tersebut adalah PT. Sanken Indonesia yang memproduksi transformator, Uninterruptible Power Supply (UPS), dan power supply.
Melansir laman resminya, PT Sanken Indonesia adalah anak usaha dari perusahaan peralatan dan komponen listrik asal Jepang, yaitu Sanken Electric Co. Ltd. Perusahaan yang didirikan pada 1946 tersebut awalnya bernama Toho Sanken Electric Co. Ltd, lalu berganti menjadi Sanken Electric Co. Ltd pada Juni 1962.
Di Indonesia, Sanken masuk melalui PT Sanken Indonesia sejak 1997. Pabrik Sanken beralamat di Kawasan Industri MM2100, Block GG-8, Jalan Jawa, Jatiwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Sejarah pembentukan Sanken dimulai dari Laboratorium Riset Industri Toho yang didirikan pada Oktober 1937 untuk melakukan riset prototipe penyearah selenium. Namun, setelah Perang Dunia II, kepala laboratorium semikonduktor Laboratorium Riset Industri Toho, Tetsuji Kotani mengambil alih teknisi dan fasilitas, lalu mendirikan perusahaan Toho Sanken Electric Co. Ltd.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta mengatakan, penyebab tutupnya PT Sanken Indonesia adalah permintaan dari perusahaan induk Jepang.
Dia juga menuturkan, PT Sanken Indonesia telah melaporkan rencana penutupan pabrik tersebut dan berdasarkan data Online Single Submission (OSS), perusahaan akan tutup pada Juni 2025. Nantinya, pabrik yang ada di Indonesia ini akan dibuat menjadi pabrik semikonduktor di Jepang.
“Sanken yang di Cikarang ini akan ditutup line produksi, di OSS itu Juni 2025. Mereka sudah melaporkan untuk penutupan, karena permintaan dari mother company di Jepang untuk menutup line produksi di Indonesia,” kata Setia kepada awak media di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (19/2).
PT Sanken Indonesia tersebut mengandalkan 60 persen permintaan dari dalam negeri dan 40 persen produksi untuk diekspor. Sementara, permintaan dari dalam negeri sudah menurun.
Menurut dia, pada 2024 lalu utilitas perusahaan yang memproduksi transformator, Uninterruptible Power Supply (UPS), dan power supply ini hanya sebesar 14 persen. Karena alasan itu lah mereka terpaksa menutup pabriknya di Indonesia.